
Jakarta, – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan upaya pencegahan terkait pendanaan terorisme di Indonesia.
Ketua BNPT Cumjin Bui Ravelli Ammar mengatakan pihaknya menindaklanjuti permintaan donasi yang beredar. judi slot gampang menang
Dalam panggilannya dengan pada Jumat (27 Mei 2022), Bowie mengatakan “untuk mencegah kerja sama dengan para pemuka agama dan pemangku kepentingan dari kementerian agama, bank, dan kelas untuk membantu memantau peredaran berbagai permintaan donasi.” . ). ).
Bowie mengatakan Densus 88 akan segera menindak jika ditemukan adanya donasi atau donasi yang diduga terkait dengan teroris.
Selain itu, BNPT juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk selalu mengecek keabsahan organisasi amal terlebih dahulu.
Bocah itu mengatakan salah satu cara kelompok teroris meminta sumbangan adalah dengan menyebarkan dana amal di toko-toko dan pasar kecil.
Bowie menjelaskan bahwa kelompok teroris menggunakan rasa sosial kemanusiaan dan agama bersama dengan propaganda untuk mengumpulkan uang dari simpati publik.
“Tapi hasilnya digunakan untuk mendanai kegiatan teroris,'” kata Bowie.
Contoh yayasan amal yang didirikan oleh kelompok teroris seperti Jamaat-e-Islami (JI) adalah Yayasan Pekerja Zakat Bait Al-Mal Abdul Rahman Ibn Auf (LAM BM ABA).
Izin LAZ BM ABA telah dicabut mulai 29 Januari 2021.
Selain menyalurkan dana amal, kata Bowie, juga memiliki keuntungan memungkinkan kelompok teroris mengumpulkan dana dari masyarakat umum melalui kegiatan ormas, baik legal maupun tidak.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmed Norwakhed mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan selektif dalam memberikan Invak.
Baru-baru ini, Kontingen Khusus (Sensus) Penanggulangan Terorisme 88 menangkap seorang mahasiswa berinisial IA di Universitas Brawijaya (UB) dengan tuduhan menggalang dana untuk organisasi teroris Negara Islam (ISIS).
Saat Norwakhed menghubungi Compass.com pada Jumat (27 Mei 2022), “Indonesia yang masuk dalam penyidikan ini terkenal dengan kedermawanannya yang tinggi sehingga bisa dimanfaatkan oleh kelompok jaringan teroris untuk eksploitasi dan penyalahgunaan.
Norwakhed menjelaskan bahwa amal dan sumbangan harus dipertimbangkan untuk kejelasan dan ketertelusuran.
Menurutnya, pastikan niat baik masyarakat tidak justru disalahgunakan oleh orang lain.
Norwachide mengatakan pendanaan terorisme tidak dapat diabaikan.