
Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) menelusuri dan mengkaji aset terkait tersangka CW AHT dan KGS MMS dalam kasus korupsi Dana Perumahan Wajib Angkatan (TWP AD) tahun 2013-2020. situs slot gacor
Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana, berlokasi di Desa Jagaksipat Jalan Embarkase H No. 5, Kabupaten Boyolali Kecamatan Njemblak, Jawa Tengah. 24 Jalan Embarkase H No. 24 Dikatakan dalam bentuk dua unit VillaTel yang terletak di Al-Azhar Resort & Conference Centre.
“Dalam hal ini Che(Purn.) CW AHT bertanggung jawab menetapkan tersangka KGS MMS sebagai penyedia lahan pemukiman bagi personel TNI di Kecamatan Nagreg Jawa Barat dan Gandus Palembang,” kata Ketut dalam suratnya. Al-Bayan, Kamis (26-05-22).
“Mereka sudah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Gandos untuk pembebasan lahan di Nagrig. Tersangka adalah Kolonel Shee (pensiunan) CWAHT yang dituduh menerima uang dari tersangka KGS MMS,” tambahnya.
Rangkaian kegiatan review aset dimulai pada Selasa, 24 Mei 2022 pukul 09.50 WIB. Tim berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Boyolali untuk menghubungi Badan Pertanahan Nasional (BPN) Boyolali untuk zonasi harga dan Sertifikat Status Tanpa Hak Tanggungan atau Roya, dan ke kota Gagak Sipat untuk Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) VillaTel dan nilai pasar.
Selain itu, mulai pukul 11:00 WIB hingga 12:00 WIB, tim akan berada di Al Azhar Hotel Resort dan Tel Teff Villa Chinatown No. pertemuan.
“Pada pukul 09.30 WIB, Rabu 25 Mei 2022, tim mengajukan kesepakatan ke Pengadilan Negeri Semarang untuk memberi kuasa penyitaan barang bukti,” kata Ketut.
Seperti diketahui, CW menjadi tersangka kedua dalam kasus komponen militer tersebut. JAM-Pidmil menetapkan Koordinator Penyidik Penghubung, Brigadir YAK sebagai CFO TWP-AD, Kepala PT Griya Sari Harta (NPP awal) dan penyedia lahan perumahan militer KGS MMS sebagai tersangka.
Brigjen YAK dan NPP merupakan dugaan dugaan korupsi penempatan investasi dana TWP-AD. Sementara KGS MMS dan CW menjadi dugaan korupsi pengadaan lahan perumahan prajurit.
Yang dalam kasus ini, telah diduga melakukan penyimpangan atas Perjanjian Kerjasama untuk pengadaan lahan di Nagreg, dan Gandus yang ditaksir membuat kerugian negara mencapai Rp59 miliar.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menambahkan, pengelolaan akan melacak aliran dana korupsi Badan Tabungan Wajib Perumahan (BP-TWP) prajurit TNI AD.
Dudong berbicara dalam rapat dengan Ketua Dewan Direksi, Redaktur Media, pada Senin, 2 Juli 2022 (2 Juli 2022).
Menurut Dudung, TWP merupakan uang simpanan bagi anggota TNI di seluruh Indonesia yang dipotong dari gaji pokoknya sebesar Rp 150.000. Tentu saja, katanya uang itu untuk kepemilikan rumah di masa depan.
Du Dong berkata, “Sebenarnya, ada penyimpangan dari Brigadir Y, pemimpin Partai Buruh, tahun lalu. Jadi masalah ini telah diselesaikan, dan orang tersebut masih dalam penyelidikan setelah ditahan.”
Dudong melakukan semua yang dia bisa untuk mengembalikan semua tabungan tentara. Karena ini tentu ada hubungannya dengan kesejahteraan keluarga besar di Angkatan Bersenjata Inggris.
Dia berkata, “Saya tidak ingin menyalahgunakan uang tentara. Ini tanggung jawab saya, jadi saya perlu membantu mereka mencari cara untuk mendapatkan uang mereka kembali. Karena uang adalah uang tentara. Saya menderita.” Dudong.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dodong Abdul Rahman mengingatkan para petinggi, panglima, dan panglima TNI untuk menjaga kesejahteraan prajurit yang bertugas dalam operasi militer lokal.
Dudong Abdul Rahman tidak segan-segan mengusir pimpinan yang selama ini mengabaikan bawahannya.
“Kata Pangdam itu ada komandan satuan, dan ada Danrem, Danin, Dandem, dan buldoser… Begitu juga buldoser, penyedot debu, dan Kanebo… Saya disuruh melepasnya. Mereka menggantinya dan berkata . Senin (2 Juli 2022) ) dalam pertemuan dengan redaktur media “Saya ingin menjadi hebat, seberapa pintar dia, jika dia sengsara dia membuat tentara sengsara, tidak ada cerita, ubah”.
Dodong bercerita tentang pertemuannya dengan tentara yang bertugas di perbatasan Indonesia-Malaysia, Spartic Island. Di sana, tentara mengaku telah membeli pakaian sehari-hari selama operasi militer.
“Saya menyuruh Aslog untuk membeli pakaian sekarang, teman-teman, kasihanilah tentara kami di daerah operasi. Kami istirahat di sini, tentara kami di sana, dia juga meninggalkan istri dan anak-anaknya, dan itu juga menyelamatkan hidupnya. Pengorbanan , tapi juga beruang. Mereka menyuruhku membeli baju, kemeja, dan sepatu. Mungkin saja. Bagi kita mudah, tapi bagi mereka…”
Seperti Pulau Sebatik di Natuna, prajurit TNI rela membeli pakaian tahan lama yang terbuat dari bahan panas. Dengan cara ini Anda tidak perlu pergi terlalu dalam untuk membeli pakaian ekstra.
“Rp 400 ribu itu bagi besar sekali. yang saya sampaikan kepada Aslog beli, memprioritaskan prajurit kita dalam kepemimpinan itu jika kita mengambil suatu keputusan dan kebiterde