
Buruh dari Partai Buruh dan serikat pekerja mulai berdatangan di depan gedung DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat. Arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto terhenti.
Pantauan detikcom, Rabu (15/6/2022) WIB 10.55 blok kerja mulai berdatangan di depan gedung DPR RI memenuhi ruas Jalan Gatot Subroto. Mereka berjalan jauh dari gedung TVRI. bandar online slot terbaik
Beberapa dari mereka tampaknya memiliki fungsi tambahan yang berfungsi. Ini termasuk bendera dan spanduk.
“Aktifkan Jaminan Pendapatan Sosial” membaca salah satu tanda yang dipegang massa.
Kawat berduri di depan gedung DPR RI tampaknya sudah disiagakan. Sejumlah kendaraan taktis polisi (Rantis) berhenti di dalam gedung. Di lokasi aksi, agen gabungan dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP tampak sudah menunggu.
Sedangkan lalu lintas Jalan Gatot Subroto sudah benar. Tidak ada penutupan jalan yang diamati di sekitar area pengujian.
Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal mengatakan unjuk rasa itu menuntut lima tuntutan. Lima persyaratan untuk demonstrasi aksi hari ini adalah:
1. Penolakan UU Kerjasama Pemerintah-Swasta 2. Penolakan UU Penciptaan Lapangan Kerja Komprehensif 3. Penolakan kampanye pemilu dalam waktu 75 hari, tetapi dalam waktu 9 bulan menurut undang-undang 4. RUU pengesahan PPRT 5. Penolakan liberalisasi pertanian melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mendapat kabar tentang rencana aksi unjuk rasa Buruh hari ini di depan Gedung DPR RI, Jl Gatot Subroto. Sekitar 2.000 peserta ambil bagian dalam demonstrasi ini.
“Pemberitahuan sudah diterima. Massanya sekitar 2.000,” kata Direktur Intelijen Metro Bulda Jaya Combs Herbach Wahyu Setiawan saat dihubungi wartawan, Selasa (15/6).
Ribuan agen gabungan TNI-Polri dikerahkan hari ini untuk memantau unjuk rasa buruh.
Kapolres Jakarta Pusat Kumbis Kumarudin mengatakan “sebaliknya, 3.320 orang terlibat” saat dihubungi.
Sementara itu, Dirlantas Metro Polda Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pengaturan lalu lintas di depan gedung DPR RI dilakukan secara virtual. Penutupan diterapkan mengingat eskalasi aksi skala besar.
Setelah menerima panggilan tersebut, ia berkata, “Kami sedang mengamati situasi dan jumlah penggemar.”