March 22, 2023
Spread the love

Jakarta, – Sudarmono menjadi Wakil Presiden Indonesia kelima yang mendampingi Presiden Suharto.

Ia pernah menduduki jabatan RI-2 selama lima tahun sejak 1988 hingga 1993.  rtp slot gacor 2022

Sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden, Sudharmono adalah anggota Tentara Nasional Indonesia dengan pangkat Letnan Jenderal (Letgen). Ia juga aktif di partai politik dan beberapa kali menjabat sebagai Sekretaris Negara.

Dikutip dari situs resmi Perpustakaan Nasional RI Sudarmono lahir pada 12 Maret 1927 di Gresik, Jawa Timur.

Karir militer Sudarmono dimulai ketika ia bergabung dengan Divisi Longolawi dalam Perang Kemerdekaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Saat itu, Sudharmono diberi gelar kapten.

Seusai perang, Sudarmono melanjutkan pendidikan di Sekolah Hukum Militer, lulus pada tahun 1956. Ia juga menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Hukum Militer hingga lulus pada tahun 1962.

Selama kuliah di militer, Sudarmono sudah aktif mengorganisir kegiatan-kegiatan yang didukung oleh Yayasan Suharto.

Karakter Sudarmono dikenal dekat dengan Soeharto. Rekonsiliasi ini membuka jalan baginya untuk menjadi Panglima Golkar, yang diputuskan dalam Musyawarah Negara Golkar Ketiga pada tahun 1983.

Sudarmono memimpin Golkar dari tahun 1983 hingga 1988.

Sebelum menjadi Panglima Golkar, Sudharmono adalah anggota kabinet yang menjabat sebagai Sekretaris Negara. Ia menjabat posisi ini selama 16 tahun, dari tahun 1972 hingga 1988.

Sudharmono juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mindagri) selama lima bulan dari Oktober 1982 sampai Maret 1983.

Sudharmono diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia pada 11 Maret 1988 oleh Majelis Rakyat (MPR). Namun pemilihannya menyebabkan ketegangan dalam sidang paripurna G-30-S.

Saat itu, peserta eksperimen dibagi menjadi dua kubu. Yang satu mendukung Try Sutrisno dan yang lain menyebut Sudharmono sebagai cawapres.

Kubu penentang tidak mendukung Sudarmono, yang meskipun telah menerima pelatihan militer, jarang memimpin pasukan. Sudarmono tampaknya tentang birokrasi.

Namun, Presiden Suharto akhirnya mengangkat Sudarmono menjadi Wakil Presiden Dewan Revolusi.

Sudarmono meninggal pada 25 Januari 2006 setelah dua minggu menjalani perawatan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) di Jakarta. Dia mengalami infeksi paru-paru dan komplikasi lainnya.

Jenazah Sudarmono dimakan pada 26 Januari 2006 di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *