March 21, 2023
Spread the love

Jakarta, – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan cakupan dana pensiun Indonesia masih sangat rendah. Di Korea, berbagai sistem pesangon telah diterapkan sejak lama.

Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa tantangan. Selain partisipasi dan sumbangan dana yang tidak mencukupi, banyak pekerja yang menarik uang pesangon mereka lebih awal atau lebih awal karena berbagai alasan.  bocoran situs slot online

Sri Mulyani mengatakan pada Konferensi Internasional IFG 2022 bahwa “rendahnya cakupan perlindungan pensiun tidak terlepas dari empat tantangan yang dihadapi industri dana pensiun di Indonesia: partisipasi rendah dan kontribusi rendah, tata kelola dan kebijakan investasi yang kurang optimal, penarikan dini. masalah, ” dia berkata. Senin (30 Mei 2022) di Jakarta.

Seorang perempuan sapaan akrab Annie mengatakan, rendahnya tingkat partisipasi dalam sistem pensiun tercermin dari kisaran penerima manfaat.

Peserta hanya mencakup 40,2% dari 53,1 juta pekerja penuh waktu di Indonesia. Rendahnya angka tersebut sebagian besar tercermin pada pekerja kontingen Indonesia yang tidak memiliki dana pensiun.

Sekjen Bank Dunia mengatakan bahwa 8% dari kontribusi untuk urusan negara dihitung berdasarkan upah dasar. Nilai gaji pokok ini hanya sebagian kecil dari nilai Tunjangan Rumah (THP) Anda.

Menurutnya, tata kelola yang baik akan mengarah pada terselenggaranya program pensiun yang efisien, efektif dan stabil. Pada saat yang sama, kebijakan investasi yang baik dapat meningkatkan fleksibilitas program pensiun dan meningkatkan manfaat pensiun pesertanya.

Menteri Koordinator Perekonomian Erlanga Hartarto menambahkan, kurang dari 20% tenaga kerja Indonesia memiliki akses dana pensiun.

Padahal, dana pensiun ini dibutuhkan untuk memperluas pasar keuangan agar Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.

Akses yang buruk ke dana pensiun dikombinasikan dengan kontribusi asuransi minimal ke sektor keuangan membuat aset terbarukan industri di bawah 20% dari PDB nominal pada tahun 2020.

Jumlah ini masih jauh dari negara tetangga Malaysia dan Singapura. Di kedua negara, dana pensiun masing-masing menyumbang 60% dan 85% dari PDB nominal.

Airlangga menyimpulkan, “Penetrasi Indonesia (asuransi dan dana pensiun) termasuk yang terendah di kawasan. Kami berharap kawasan ini setidaknya mencapai tujuan yang sama dengan Malaysia.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *