
Jakarta – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan berlanjut hingga pekan depan. Bahkan, rupiah bisa mencapai hingga 15.000 rupee per dolar AS, tergantung kuatnya sentimen negatif di luar negeri.
Garuda Berjangka Ibrahim Ascustombi, Direktur PT TRFX, mengatakan pelemahan rupiah disebabkan penguatan dolar karena The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. bocoran slot online
Sementara itu, Ibrahim mengatakan pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan pada pertemuan bahwa mereka akan menaikkan suku bunga dan berhenti membeli obligasi.
“Risiko,” kata Ibrahim saat dihubungi, Jumat (17/6/2022).
Dia juga mengatakan ada kekhawatiran di antara pelaku pasar bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lagi pada Juli 2022 sebesar 100 basis poin atau 1%.
Selain faktor tersebut, nilai tukar rupee bisa turun jika hubungan Taiwan-China memanas.
Menurut dia, meski indikator ekonomi domestik positif, banyak emosi negatif dari eksternal yang membuat rupiah sulit menguat.
Bank sentral Indonesia harus mengikuti jejak bank sentral lainnya dengan menaikkan suku bunga acuan, yang saat ini berada di level 3,50%.
“15.000 rupiah per dolar dimungkinkan karena tekanan eksternal sangat kuat, tetapi pelemahan rupiah saat ini tidak signifikan dibandingkan mata uang lain karena fundamental kita sangat baik,” jelasnya.